Monday, April 1, 2013

ijtihad dan taklid

BAB I
IJTIHAD DAN TAQLID

Ijtihad adalah mengeluarkan (menggali) hukum-hukum yang tidak terdapat nash (teks) yang jelas ; yang tidak mengandung kecuali satu makna tentangnya.

Jadi Mujtahid (orang yang melakukan ijtihad) ialah orang yang memiliki keahlian dalam hal ini. Ia adalah seorang yang hafal ayat-ayat ahkam, hadits-hadits ahkam beserta mengetahui sanad-sanad dan keadaan para perawinya, mengetahui nasikh dan mansukh, ‘am dan khash, muthlaq dan muqayyad  serta menguasai betul bahasa Arab dengan sekira hafal pemaknaan-pemaknaan setiap nash sesuai dengan bahasa al Qur’an, mengetahui apa yang telah disepakati oleh para ahli ijtihad dan apa yang diperselisihkan oleh mereka, karena jika tidak mengetahui hal ini maka dimungkinkan ia menyalahi ijma'  (konsensus para ulama) para ulama sebelumnya.

Lebih dari syarat-syarat di atas, masih ada sebuah syarat besar lagi yang harus terpenuhi dalam berijtihad yaitu kekuatan pemahaman dan nalar. Kemudian juga disyaratkan memiliki sifat ‘adalah; yaitu selamat dari dosa-dosa besar dan tidak membiasakan berbuat dosa-dosa kecil yang bila diperkirakan secara hitungan jumlah dosa kecilnya tersebut melebihi jumlah perbuatan baiknya.

Sedangkan Muqallid (orang yang melakukan taqlid; mengikuti pendapat para mujtahid) adalah orang yang belum sampai kepada derajat tersebut di atas.

Dalil bahwa orang Islam terbagi kepada dua tingkatan ini adalah hadits Nabi shallallahu 'alayhi wasallam:

" نضر الله امرأ سمع مقالتي فوعاها فأداها كما سمعها ، فربّ حامل مبلغ لا فقه عنده "  (رواه الترمذي وابن حبان)

Maknanya : “Allah memberikan kemuliaan kepada seseorang yang mendengar perkataanKu, kemudian ia menjaganya dan menyampaikannya sebagaimana ia mendengarnya, betapa banyak orang yang menyampaikan tapi tidak memiliki pemahaman”. (H.R. at-Tirmidzi dan Ibnu Hibban)


Bukti terdapat pada lafazh:   فربّ مبلغ لا فقه عنده ""

Betapa banyak orang yang menyampaikan tapi tidak memiliki pemahaman”.
Dalam riwayat lain:       "وربّ مبلغ أوعى من سامع"

Betapa banyak orang yang mendengar (disampaikan kepadanya hadits) lebih mengerti dari yang menyampaikan”.

Bagian dari lafazh hadits tersebut memberikan pemahaman kepada kita bahwa di antara sebagian orang yang mendengar hadits dari Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam ada yang hanya meriwayatkan saja dan pemahamannya terhadap kandungan hadits tersebut kurang dari pemahaman orang yang mendengar darinya. Orang yang kedua ini dengan kekuatan nalar dan pemahamannya memiliki kemampuan untuk menggali dan mengeluarkan hukum-hukum dan masalah-masalah (dinamakan Istinbath) yang terkandung di dalam hadits tersebut. Dari sini diketahui bahwa sebagian sahabat Nabi ada yang pemahamannya kurang dari para murid dan orang yang mendengar hadits darinya. Pada lafazh lain hadits ini:
" فربّ حامل فقه إلى من هو أفقه منه "

Betapa banyak orang yang membawa fiqh kepada orang yang lebih paham darinya”. Dua riwayat ini diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan Ibnu Hibban.


Mujtahid dengan pengertian inilah yang dimaksud oleh hadits Nabi shallallahu 'alayhi wasallam:

" إذا اجـتهد الحاكم فأصاب فله أجران وإذا اجـتهد فأخطأ فله أجر "  (رواه البخاري)

Maknanya: “Apabila seorang Penguasa berijtihad dan benar maka ia mendapatkan dua pahala dan bila salah maka ia mendapatkan satu pahala”. (H.R. al Bukhari)

Dalam hadits ini disebutkan Penguasa (الحاكم)  secara khusus karena ia lebih membutuhkan kepada aktivitas ijtihad dari pada lainnya. Di kalangan para ulama salaf, terdapat para mujtahid yang sekaligus penguasa, seperti para khalifah yang enam; Abu Bakr, ‘Umar, ‘Utsman, ‘Ali, al Hasan ibn ‘Ali, ‘Umar ibn ‘Abdul ‘Aziz, Syuraih al Qadli dan lainnya.

Para ulama hadits yang menulis karya-karya dalam Mushthalah al Hadits menyebutkan bahwa ahli fatwa dari kalangan sahabat hanya kurang dari sepuluh, yaitu sekitar enam menurut suatu pendapat. Sebagian ulama  lain berpendapat bahwa ada sekitar dua ratus sahabat yang mencapati tingkatan Mujtahid dan ini pendapat yang lebih sahih. Jika keadaan para sahabat saja demikian adanya maka bagaimana mungkin setiap orang muslim yang bisa membaca al Qur’an dan menelaah beberapa kitab berani berkata: “Mereka (para mujtahid) adalah manusia dan kita juga manusia, tidak seharusnya kita taqlid kepada mereka”. Padahal telah terbukti dengan data yang valid bahwa kebanyakan ulama salaf bukan mujtahid, mereka ikut (taqlid) kepada ahli ijtihad yang ada di kalangan mereka. Dalam shahih al Bukhari diriwayatkan bahwa seorang pekerja sewaan telah berbuat zina dengan isteri majikannya. Lalu ayah pekerja tersebut bertanya tentang hukuman atas anaknya, ada yang mengatakan: “Hukuman atas anakmu adalah membayar seratus ekor kambing dan (memerdekakan) seorang budak perempuan”. Kemudian sang ayah kembali bertanya kepada ahli ilmu, jawab mereka: “Hukuman atas anakmu dicambuk seratus kali dan diasingkan satu tahun”. Akhirnya ia datang kepada Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bersama suami perempuan tadi dan berkata: “Wahai Rasulullah sesungguhnya anakkku ini bekerja kepada orang ini, lalu ia berbuat zina dengan isterinya. Ada yang berkata kepadaku hukuman atas anakku adalah dirajam, lalu aku menebus hukuman rajam itu dengan membayar seratus ekor kambing dan (memerdekakan) seorang budak perempuan. Lalu aku bertanya kepada para ahli ilmu dan mereka menjawab hukuman anakmu adalah dicambuk seratus kali dan diasingkan satu tahun ?”. Rasulullah berkata: “Aku pasti akan memberi keputusan hukum terhadap kalian berdua dengan Kitabullah, al walidah (budak perempuan) dan kambing tersebut dikembalikan kepadamu dan hukuman atas anakmu adalah dicambuk seratus kali dan diasingkan (dari kampungnya sejauh jarak Qashar –sekitar 78 Km)  setahun”.

Laki-laki tersebut sekalipun seorang sahabat tapi ia bertanya kepada para sahabat lainnya dan jawaban mereka salah lalu ia bertanya kepada para ulama di kalangan mereka hingga kemudian Rasulullah memberikan fatwa yang sesuai dengan apa yang dikatakan oleh para ulama mereka. Dalam kejadian ini Rasulullah memberikan pelajaran kepada kita bahwa sebagian sahabat sekalipun mereka mendengar langsung hadits dari Nabi namun tidak semuanya memahaminya, artinya tidak semua sahabat memiliki kemampuan untuk mengambil hukum dari hadits Nabi. Mereka ini hanya berperan meriwayatkan hadits kepada lainnya sekalipun mereka memahami betul bahasa Arab yang fasih. Dengan demikian sangatlah aneh orang-orang bodoh yang berani mengatakan: “Mereka adalah manusia dan kita juga manusia...”. Mereka yang dimaksud adalah para ulama mujtahid seperti para imam yang empat (Imam Abu Hanifah, Malik, Syafi'i dan Ahmad ibn Hanbal).

Senada dengan hadits di atas, hadits yang diriwayatkan Abu Dawud tentang seorang laki-laki yang terluka di kepalanya. Pada suatu malam yang dingin ia junub, setelah ia bertanya tentang hukumnya kepada orang-orang yang bersamanya, mereka menjawab: “Mandilah !”. Kemudian ia mandi dan meninggal (karena kedinginan). Ketika Rasulullah dikabari tentang hal ini, beliau berkata: “Mereka telah membunuhnya, semoga Allah membalas perbuatan mereka, Tidakkah mereka bertanya kalau memang tidak tahu, karena obat ketidaktahuan adalah bertanya !”. Jadi obat kebodohan adalah bertanya, bertanya kepada ahli ilmu. Lalu Rasulullah berkata : " Sesungguhnya cukup bagi orang tersebut bertayammum, dan membalut lukanya dengan kain lalu mengusap kain tersebut dan membasuh (mandi) sisa badannya". (H.R. Abu Dawud dan lainnya). Dari kasus ini diketahui bahwa seandainya ijtihad diperbolehkan bagi setiap orang Islam untuk melakukannya, tentunya Rasulullah tidak akan mencela mereka yang memberi fatwa kepada orang junub tersebut padahal mereka bukan ahli untuk berfatwa.

Kemudian di antara tugas khusus seorang mujtahid adalah melakukan qiyas, yaitu mengambil hukum bagi sesuatu yang tidak ada nashnya dengan sesuatu yang memiliki nash karena ada kesamaan dan keserupaan antara keduanya.

            Maka berhati-hati dan waspadalah terhadap mereka yang menganjurkan para pengikutnya untuk berijtihad, padahal mereka sendiri, juga para pengikutnya sangat jauh dari tingkatan ijtihad. Mereka dan para pengikutnya adalah para pengacau dan perusak agama. Termasuk kategori ini adalah orang-orang yang di majelis-majelis mereka biasa membagikan lembaran-lembaran tafsiran suatu ayat atau hadits, padahal mereka tidak pernah belajar ilmu agama secara langsung kepada para ulama. Orang-orang semacam ini adalah golongan yang menyempal dan menyalahi para ulama Ushul Fiqh. Karena para ulama ushul berkata: “Qiyas adalah pekerjaan seorang mujtahid”. Mereka juga menyalahi para ulama ahli hadits.
 ***

Kompilasi ebook oleh: M. Luqman Firmansyah

Jin dan Iblis

NENEK MOYANG JIN :
NAMA :IBLIS DICIPTAKAN
DARI :API
SIFAT :SOMBONG, ANGKUH,
DAN CONGKAK, DIKUTUK
KARENA :KESOMBONGANNYA
UMUR IBERI UMUR PANJANG
SAMPAI HARI KIAMAT
TUJUAN/
MISI :MENYESATKAN SEMUA KETURUNAN ANAK ADAM
DAN MENJADIKAN MANUSIA
MEMANDANG BAIK PERBUATAN
MAKSIAT DI
BUMI Macam-macam Jin dan Setan
Iblis Bapak dari segala Jin 1. Jin Izzazil ( Azazil )
Kedudukannya : Dilangit ,
sebagian berpendapat ada
di dasar bumi
Tugasnya : Memberi
komando dan menyampaikan pesan pada
semua Jin dan setan yang
ada dimuka bumi
Jumlah Anak Buahnya :
Ribuan
Sifatnya : Sombong, Iri, dan Dengki
Alasan dikutuk : Karena
tidak mau sujud kepada
Nabi Adam AS.
Pangkat sebelum dikutuk
Allah : Al- Muqarrabbin (Imam Iabadat Para
Malaikat yang berada
dilangit) dan pandai
membaca Al-Qur’an.
Dalam perpustakaan digital
Wikipedia: Azâzîl terdiri atas kata al-‘azâz yang
berarti ‘hamba’ dan al-îl
yang berarti ‘melata’. Kata
al-‘azâz berasal dari
al-‘izzah yang berarti
kebanggaan atau kesombongan. Dinamakan
demikian karena ia tercipta
dari api. Kata al-‘azâz (ﺍﻟﻌﺰﺍﺯ)
terdiri dari empat huruf,
yaitu huruf ‘ain, zây, alif,
dan zây yang kedua. Masing- masing huruf
menunjukkan sepak
terjang iblis, karena setiap
nama itu menunjukkan
perbuatan pemiliknya. Dari
huruf ‘ain muncul kata ‘ulluw ‘kesombongan’, dari
huruf zây muncul kata
zuhw ‘sikap takabur’, dari
huruf alif muncul kata ibâ’
‘pembangkangan’ dan
istikbâr ‘sifat angkuh’. Kesombongan, sikap
takabur, pembangkangan,
dan sifat angkuh
merupakan sifat-sifat yang
dimiliki iblis. Inilah tafsir
nama asli iblis yaitu Azâzîl. Azâzîl sangat banyak
memiliki julukan, seperti
Sayidul Malaikat dan
Khazinul Jannah.
Pengalaman Ibadat :
1. 1.000 tahun di Bumi 2. 1.000 tahun di Langit 1
bergelar Ar-rafii’ah , al-abid
= ahli ibadah
3. 1.000 tahun di Langit 2
bergelar Al-maa’uun, ar-
raki = ahli ruku 4. 1.000 tahun di Langit 3
bergelar Al-maziinah, as-
saajid = ahli sujud
5. 1.000 tahun di Langit 4
bergelar Az-zaahirah, al-
khaasyi = hamba yg selalu tawadhu , rendah diri dan
takut terhadap Allah
6. 1.000 tahun di Langit 5
bergelar Al-muniirah, ai-
qaanit = hamba yg selalu
taat kepada Allah 7. 1.000 tahun di Langit 6
bergelar Al-khaliishah, al-
mujtahid = hamba yg selalu
bersungguh-sungguh
dalam ibadah
8. 1.000 tahun di Langit 7 bergelar Al-ajiibah, az-
zahiid = hamba yg selalu
zuhud ( sederhana ) dalam
hidup.
Total……8.000 tahun
beribadat kepada Allah SWT. Wujud Azâzîl Sebelum
Penciptaan Adam memiliki
wajah rupawan cemerlang,
mempunyai empat sayap,
banyak ilmu, terbanyak dalam hal
ibadah serta menjadi kebanggan para
malaikat dan dia juga
pemimpin para malaikat
karubiyin dan masih
banyak lagi. Setelah Penciptaan
Adam karena enggan untuk bersujud
kepada Adam, Allah
merubahkan mukanya
pada asalnya yang sangat
indah cemerlangan menjadi bentuk
seperti babi hutan. Allah merubah kepalanya
seperti kepala unta,
dadanya seperti daging
yang menonjol di atas
punggung, wajah yang ada di
antara dada dan kepala itu seperti wajah kera,
kedua matanya terbelah
pada sepanjang permukaan
wajahnya. Lubang
hidungnya terbuka seperti cerek
tukang bekam, kedua bibirnya seperti bibir
lembu, taringnya keluar
seperti taring babi hutan
dan janggut terdapat
sebanyak tujuh helai. Azâzîl diberi
umur hingga hari akhir kiamat. Dengan janji
untuk menyesatkan
manusia sebanyak
mungkin dan menemaninya
di neraka Jahannam kelak.
Permintaan Azâzîl kepada Allah: “Berkata iblis: Ya
Tuhanku, (kalau begitu)
maka beri tangguhlah
kepadaku sampai hari
(manusia) dibangkitkan. (Al-Hijr,
15:36) Lalu Allah menjawab: “Sesungguhnya
Aku pasti akan memenuhi
neraka Jahanam dengan
jenis kamu dan dengan
orang-orang yang mengikuti kamu
di antara mereka kesemuanya.
(Shaad, 38:85) 2. Jin Ifrit
Jabatannya : Wakil Jin
Azzazil
Kantornya : Di Dunia
Tugasnya : Menyesatkan manusia dan menganggunya
Sifatnya : Jin paling kuat,
jago, tapi juga Sombong
dan angkuh; bisa berubah
wujud menjadi manusia,
sesuai dengan keinginannya Pengalaman : 1. Pernah
mengganggu Nabi Ayub AS
dengan penyakit kulitnya
2. Pernah mengganggu
Nabi Nuh AS 3. Pernah
mengganggu Nabi Musa AS
4. Pernah mengganggu
Nabi Isa AS
5. Pernah mengganggu
Nabi Muhammad SAW 6. Pernah
mengganggu Rahib Barseso menjadi kafir 3. Jin
Al-A’Wan/ Penolong
Tugasnya menolong orang
yang kesusahan,
mengobati orang sakit,
pandai baca tulis Al-Qur’an seperti ulama, melindungi rumah,
mengusir santet,
sihir, tenung, memajukan
usaha seseorang,
perjodohan, kekuatan dan
kekebalan, membantu pejabat dan ini semua sebenarnya
hanya
Kamuflase, janji-janji
muluk, membangkitkan
angan-angan manusia,
yang pada akhirnya manusia itu menjadi budaknya
selama tidak
disadari orang tersebut. 4. Jin Al-
Gawasun/
Penyelam
Membantu orang yang kesulitan dilaut seperti :
tenggelam, kehilangan
barang karena terjatuh dilaut. Jin
ini berlagak
menolong manusia tetapi
sebenarnya menyesatkan. 5. Jin Ath-Thayyarun/
Penerbang
Mengganggu atau
menggoda pilot-pilot dan
pramugari untuk berbuat
maksiat diluar angkasa 6. Jin At- Tawabi/ Pengikut
Tugasnya mengikuti orang-
orang yang beragama Non
Islam agar jangan sampai
terpengaruh san masuk
Islam 7. Jin Al-Qurana/ Pengganggu anak kecil
Tugasnya mengganggu
anak kecil yang orang
tuanya sedang melakukan
Sholat, agar Hati dan pikirannya
menjadi tidak konsentrasi atau melayang
kemana-mana atau menjadi
emosi dalam mengerjakan
sholat; sehingga sholatnya
menjadi tidak ikhlas alias asal-
asalan. 8. Jin Al –Umar/ Peramai/ Propokator
Tugasnya menghasut
orang, Adudomba, dan
propokator supaya
manusia saling berkelahi, saling
bermusuhan, bakar- membakar da sebagainya. Setan
1. Setan Zalitun
Tugasnya mengganggu
orang-orang dipasar-pasar
dan membisikkan kepada
para pedagang dan tengkulak supaya
bergabung memanipulasi
timbangan dan sumpah
palsu 2. Setan Watsin
Tugasnya mengganggu
orang-orang yang mengalami musibah dan
mambisikan didalam hati
orang tersebut dengan kata-kata
yang tidak jelas
tidak ridho atau tidak
ikhlas menerima semua musibah ini. 3. Setan Lagus
Bertugas mendampingi
orang-orang majusi yang
menyembah api, pohon-
pohon besar yang seolah-
olah mempunyai kekuatan yang sanggup membantu
manusia 4. Setan Hafaf
Tugasnya mengawasi
orang-orang yang terlibat
dalam minuman keras,
ganja, morfin, dan merekrut generasi baru sebagai
pengikutnya guna
kesinambungan usaha
dibidang maksiat. 5. Setan Murrah
Tugasnya mendampingi
artis, seniman, agar tampil beda, rambut gondrong,
bergiwang, badan ditato,
nyanyi sambil melepas pakaiannya,
sedangkan
artis wanitannya auratnya
terbuka, baju seksi, goyang pinggul, meransang birahi
dan semua ini tidak disadari
oleh artis tersebut dengan dalih
seni. 6. Setan Masut
Tugasnya mendampingi
orang-orang yang suka membawa kabar burung,
guna membuat fitnah dan
mencelakakan manusia. 7. Setan
Dasim
Tugasnya mendampingi
orang yang akan masuk kedalam rumah, agar tidak
mengucapkan salam dan
menyebar-nyebarkan atau
mengompori pemilik rumah
agar bertengkar dan
mengeluarkan kata-kata kasar dan kotor. 8. Setan A’War
Tugasnya ditempat-tempat
pelacuran dan tempat-
tempat maksiat guna
membuat atau mendorong
orang2 untuk berbuat zina. 9. Setan Was Nan
Tugasnya mengganggu
orang yang akan shalat,
agar orang tersebut berat
untuk melakukan shalat,
malas-malas dan tidak ikhlas Demikianlah macam-macam
jin dan setan serta tugas-Ki Ageng Boentoe Woentoe NENEK
MOYANG JIN :
NAMA :IBLIS DICIPTAKAN
DARI :API
SIFAT :SOMBONG, ANGKUH,
DAN CONGKAK, DIKUTUK
KARENA :KESOMBONGANNYA
UMUR IBERI UMUR PANJANG
SAMPAI HARI KIAMAT
TUJUAN/
MISI :MENYESATKAN SEMUA KETURUNAN ANAK ADAM
DAN MENJADIKAN MANUSIA
MEMANDANG BAIK PERBUATAN
MAKSIAT DI
BUMI Macam-macam Jin dan Setan
Iblis Bapak dari segala Jin 1. Jin Izzazil ( Azazil )
Kedudukannya : Dilangit ,
sebagian berpendapat ada
di dasar bumi
Tugasnya : Memberi
komando dan menyampaikan pesan pada
semua Jin dan setan yang
ada dimuka bumi
Jumlah Anak Buahnya :
Ribuan
Sifatnya : Sombong, Iri, dan Dengki
Alasan dikutuk : Karena
tidak mau sujud kepada
Nabi Adam AS.
Pangkat sebelum dikutuk
Allah : Al- Muqarrabbin (Imam Iabadat Para
Malaikat yang berada
dilangit) dan pandai
membaca Al-Qur’an.
Dalam perpustakaan digital
Wikipedia: Azâzîl terdiri atas kata al-‘azâz yang
berarti ‘hamba’ dan al-îl
yang berarti ‘melata’. Kata
al-‘azâz berasal dari
al-‘izzah yang berarti
kebanggaan atau kesombongan. Dinamakan
demikian karena ia tercipta
dari api. Kata al-‘azâz (ﺍﻟﻌﺰﺍﺯ)
terdiri dari empat huruf,
yaitu huruf ‘ain, zây, alif,
dan zây yang kedua. Masing- masing huruf
menunjukkan sepak
terjang iblis, karena setiap
nama itu menunjukkan
perbuatan pemiliknya. Dari
huruf ‘ain muncul kata ‘ulluw ‘kesombongan’, dari
huruf zây muncul kata
zuhw ‘sikap takabur’, dari
huruf alif muncul kata ibâ’
‘pembangkangan’ dan
istikbâr ‘sifat angkuh’. Kesombongan, sikap
takabur, pembangkangan,
dan sifat angkuh
merupakan sifat-sifat yang
dimiliki iblis. Inilah tafsir
nama asli iblis yaitu Azâzîl. Azâzîl sangat banyak
memiliki julukan, seperti
Sayidul Malaikat dan
Khazinul Jannah.
Pengalaman Ibadat :
1. 1.000 tahun di Bumi 2. 1.000 tahun di Langit 1
bergelar Ar-rafii’ah , al-abid
= ahli ibadah
3. 1.000 tahun di Langit 2
bergelar Al-maa’uun, ar-
raki = ahli ruku 4. 1.000 tahun di Langit 3
bergelar Al-maziinah, as-
saajid = ahli sujud
5. 1.000 tahun di Langit 4
bergelar Az-zaahirah, al-
khaasyi = hamba yg selalu tawadhu , rendah diri dan
takut terhadap Allah
6. 1.000 tahun di Langit 5
bergelar Al-muniirah, ai-
qaanit = hamba yg selalu
taat kepada Allah 7. 1.000 tahun di Langit 6
bergelar Al-khaliishah, al-
mujtahid = hamba yg selalu
bersungguh-sungguh
dalam ibadah
8. 1.000 tahun di Langit 7 bergelar Al-ajiibah, az-
zahiid = hamba yg selalu
zuhud ( sederhana ) dalam
hidup.
Total……8.000 tahun
beribadat kepada Allah SWT. Wujud Azâzîl Sebelum
Penciptaan Adam memiliki
wajah rupawan cemerlang,
mempunyai empat sayap,
banyak ilmu, terbanyak dalam hal
ibadah serta menjadi kebanggan para
malaikat dan dia juga
pemimpin para malaikat
karubiyin dan masih
banyak lagi. Setelah Penciptaan
Adam karena enggan untuk bersujud
kepada Adam, Allah
merubahkan mukanya
pada asalnya yang sangat
indah cemerlangan menjadi bentuk
seperti babi hutan. Allah merubah kepalanya
seperti kepala unta,
dadanya seperti daging
yang menonjol di atas
punggung, wajah yang ada di
antara dada dan kepala itu seperti wajah kera,
kedua matanya terbelah
pada sepanjang permukaan
wajahnya. Lubang
hidungnya terbuka seperti cerek
tukang bekam, kedua bibirnya seperti bibir
lembu, taringnya keluar
seperti taring babi hutan
dan janggut terdapat
sebanyak tujuh helai. Azâzîl diberi
umur hingga hari akhir kiamat. Dengan janji
untuk menyesatkan
manusia sebanyak
mungkin dan menemaninya
di neraka Jahannam kelak.
Permintaan Azâzîl kepada Allah: “Berkata iblis: Ya
Tuhanku, (kalau begitu)
maka beri tangguhlah
kepadaku sampai hari
(manusia) dibangkitkan. (Al-Hijr,
15:36) Lalu Allah menjawab: “Sesungguhnya
Aku pasti akan memenuhi
neraka Jahanam dengan
jenis kamu dan dengan
orang-orang yang mengikuti kamu
di antara mereka kesemuanya.
(Shaad, 38:85) 2. Jin Ifrit
Jabatannya : Wakil Jin
Azzazil
Kantornya : Di Dunia
Tugasnya : Menyesatkan manusia dan menganggunya
Sifatnya : Jin paling kuat,
jago, tapi juga Sombong
dan angkuh; bisa berubah
wujud menjadi manusia,
sesuai dengan keinginannya Pengalaman : 1. Pernah
mengganggu Nabi Ayub AS
dengan penyakit kulitnya
2. Pernah mengganggu
Nabi Nuh AS 3. Pernah
mengganggu Nabi Musa AS
4. Pernah mengganggu
Nabi Isa AS
5. Pernah mengganggu
Nabi Muhammad SAW 6. Pernah
mengganggu Rahib Barseso menjadi kafir 3. Jin
Al-A’Wan/ Penolong
Tugasnya menolong orang
yang kesusahan,
mengobati orang sakit,
pandai baca tulis Al-Qur’an seperti ulama, melindungi rumah,
mengusir santet,
sihir, tenung, memajukan
usaha seseorang,
perjodohan, kekuatan dan
kekebalan, membantu pejabat dan ini semua sebenarnya
hanya
Kamuflase, janji-janji
muluk, membangkitkan
angan-angan manusia,
yang pada akhirnya manusia itu menjadi budaknya
selama tidak
disadari orang tersebut. 4. Jin Al-
Gawasun/
Penyelam
Membantu orang yang kesulitan dilaut seperti :
tenggelam, kehilangan
barang karena terjatuh dilaut. Jin
ini berlagak
menolong manusia tetapi
sebenarnya menyesatkan. 5. Jin Ath-Thayyarun/
Penerbang
Mengganggu atau
menggoda pilot-pilot dan
pramugari untuk berbuat
maksiat diluar angkasa 6. Jin At- Tawabi/ Pengikut
Tugasnya mengikuti orang-
orang yang beragama Non
Islam agar jangan sampai
terpengaruh san masuk
Islam 7. Jin Al-Qurana/ Pengganggu anak kecil
Tugasnya mengganggu
anak kecil yang orang
tuanya sedang melakukan
Sholat, agar Hati dan pikirannya
menjadi tidak konsentrasi atau melayang
kemana-mana atau menjadi
emosi dalam mengerjakan
sholat; sehingga sholatnya
menjadi tidak ikhlas alias asal-
asalan. 8. Jin Al –Umar/ Peramai/ Propokator
Tugasnya menghasut
orang, Adudomba, dan
propokator supaya
manusia saling berkelahi, saling
bermusuhan, bakar- membakar da sebagainya. Setan
1. Setan Zalitun
Tugasnya mengganggu
orang-orang dipasar-pasar
dan membisikkan kepada
para pedagang dan tengkulak supaya
bergabung memanipulasi
timbangan dan sumpah
palsu 2. Setan Watsin
Tugasnya mengganggu
orang-orang yang mengalami musibah dan
mambisikan didalam hati
orang tersebut dengan kata-kata
yang tidak jelas
tidak ridho atau tidak
ikhlas menerima semua musibah ini. 3. Setan Lagus
Bertugas mendampingi
orang-orang majusi yang
menyembah api, pohon-
pohon besar yang seolah-
olah mempunyai kekuatan yang sanggup membantu
manusia 4. Setan Hafaf
Tugasnya mengawasi
orang-orang yang terlibat
dalam minuman keras,
ganja, morfin, dan merekrut generasi baru sebagai
pengikutnya guna
kesinambungan usaha
dibidang maksiat. 5. Setan Murrah
Tugasnya mendampingi
artis, seniman, agar tampil beda, rambut gondrong,
bergiwang, badan ditato,
nyanyi sambil melepas pakaiannya,
sedangkan
artis wanitannya auratnya
terbuka, baju seksi, goyang pinggul, meransang birahi
dan semua ini tidak disadari
oleh artis tersebut dengan dalih
seni. 6. Setan Masut
Tugasnya mendampingi
orang-orang yang suka membawa kabar burung,
guna membuat fitnah dan
mencelakakan manusia. 7. Setan
Dasim
Tugasnya mendampingi
orang yang akan masuk kedalam rumah, agar tidak
mengucapkan salam dan
menyebar-nyebarkan atau

mengompori pemilik rumah

agar bertengkar dan
mengeluarkan kata-kata kasar dan kotor. 8. Setan A’War
Tugasnya ditempat-tempat
pelacuran dan tempat-
tempat maksiat guna
membuat atau mendorong
orang2 untuk berbuat zina. 9. Setan Was Nan
Tugasnya mengganggu
orang yang akan shalat,
agar orang tersebut berat
untuk melakukan shalat,
malas-malas dan tidak ikhlas Demikianlah macam-macam
jin dan setan serta tugas-
tugasnya masing-masing
dan setiap jin dan setan itu
mempunyai anak buah yg sangat
banyak jumlahnya, mereka saling bantu
membantu untuk
menyesatkan keturunan
anak ADAM.
tugasnya masing-masing
dan setiap jin dan setan itu
mempunyai anak buah yg sangat
banyak jumlahnya, mereka saling bantu
membantu untuk
menyesatkan keturunan
anak ADAM.

I.                    PENDAHULUAN Dunia Islam kontemporer dimulai sejak tahun 1342-1420 H/1922-2000 M. [1] India adalah negeri yang...